Skip to main content

Posts

Dirimu yang Masih Terjebak Dalam Sangkar

‎ Dirimu yang Masih Terjebak Dalam Sangkar Bagian 1: Kita Ini Mirip Masa lalu adalah sesuatu yang dimiliki oleh setiap orang. Meskipun kita semua memiliki masa lalu, pengalaman hidup yang telah dilalui membuat masa lalu setiap orang menjadi berbeda. Masa lalu dianggap sebagai pembangun bagi seseorang di masa depannya. Namun, seperti pedang bermata dua, masa lalu dapat membuat seseorang tumbuh menjadi lebih baik atau mengikat dan menghambat perkembangannya. Apakah masa lalu seharusnya menjadi perhatian atau tidak? Semua tergantung pada bagaimana seseorang menjalani hidupnya. "Nanda...! Nanda, tunggu aku...! Hei, Nanda...!" Terengah-engah, seorang gadis kecil berlari sambil membawa tas berhias di bahunya, sambil melambaikan tangannya untuk memanggil seorang gadis yang berjalan di depannya. Terdengar langkah kaki dan suara lonceng kecil yang tergantung di tas gadis yang sedang berlari itu. Gadis yang dipanggil akhirnya berhenti dan menoleh ke belakang. Dengan heran dia bertanya,

Punya Pacar Itu Merepotkan (Part 2)

‎ Punya Pacar Itu Merepotkan (Part 2) Bagian pertamanya. Di suatu pagi buta yang dingin namun menyegarkan, di sini aku dan pacarku sedang ketemuan di taman kota tempat kami tinggal. Aku dan Reina sepakat untuk bertemu di sini pukul setengah enam pagi sebelum memulai aktivitas jogging bareng kami. Sejak kapan dan kenapa kami mulai melakukan aktivitas lari pagi bareng? Ini sebenarnya adalah usulan dari Reina yang terpaksa aku ikuti saja. Dia menyadari bahwa kami yang memiliki kehidupan masing-masing menjadi tidak bisa untuk bertemu setiap hari, mengusulkan agar setidaknya kami bisa bertemu di pagi hari walau hanya sebentar. Karena berbicara bertemu di pagi hari, dia akhirnya langsung memutuskan untuk jogging bareng, setidaknya selama kami masih ada waktu libur kelulusan. Memang benar sih, kebanyakan kegiatan utama kami berlangsung di siang sampai malam hari seperti contohnya acara dengan keluarga, bekerja, main bareng teman, dan lain-lain. Tapi… “Ray, kamu telat lima menit lagi!” “ Huft…